Seandainya aku jadi guru, apakah aku bisa menjadi guru yang baik. Seorang guru yang selama ini menjadi idaman murid-muridnya. Seandainya aku menjadi guru aku ingi membuat dunia tersenyum oleh baktiku. Aku ingin mengajar di pedalaman-pedalaman. Aku ingin mengajar di tengah-tengah anak-anak yang susah mendapatkan pendidikan.
Itulah impianku sementara ini, impian seorang anak SMA kelas 3. Jika aku di takdirkan untuk menjadi guru. dan impian tersebut tidak akan pernah berhenti. Impian itu akan terus ada dan akan terus bertambah.
Andai aku jadi guru, aku ingi membuat anak-anak didikku yakin bahwa dunia akan selalu tersenyum kepada mereka dan akan selalu menerima kekurangan mereka. Andai aku jadi guru, aku ingn agar murid-muridku memiliki kemampuan IPTEK dan IMTAK. Aku juga ingin agar muridku selalu rendah hati.
Aku juga ingin agar membentuk kepribadian yang islam kepada muridku kelak, jika ia telah dewasa ia bisa membangun negara yang berlandaskan islam.
Jumat, 06 Desember 2013
Topiku yang Hilang
Rasa-rasanya mataku lelah memeriksa setiap sudut ruangan, tanganku, sudah membuka setiap laci, dan bahkan membongkar isi lemari, tetapi tetap saja hasilnya nihil. Aku sudah setengah putus asa, besok upacara, tetapi topiku belum juga berhasil aku temukan.
Sebagai anak yang "agak" patuh, ketiadaan salah satu atribut sekolah sangat membuatku tidak tenang. sudah pukul sepuluh malam lewat, sudah sangat malam bagi siswi SD. Ibu sudah menyuruhku untuk tidur, ia bilang ia yang akan mencarikan topiku yang entah dimana. Aku agak pesimis, jika aku saja yang mencarinya dari siang, belum juga menemukan, bagaimana dengan ibu yang mencari larut malam begini??
ya sudahlah, gimana besok aja.. "pikirku dalam hati menuju tempat tidur "
Esoknya, dihari senin pagi, "fera...:!! topi merah berlogo "Tut wuri handayaani" itu terpampang cantik di meja belajarku. "hhhoooorrrrreeee.... aku bisa pergi sekolah dengan tenang!!" sorakku dalam hati.
entah dimana ibu menemukannya, apakah ibu begadang atau bagaimana, entahlah. Aku pun tak bertanya banyak. karena ibu sedang sibuk mempersiapkan sarapan. Hal itu sudah menjadi hal biasa baagi ibu, menemukan barangku yang hilang, seperti kaos kaki, sabuk, bahkan kancing seragamku yang copot.
Sebagai anak yang "agak" patuh, ketiadaan salah satu atribut sekolah sangat membuatku tidak tenang. sudah pukul sepuluh malam lewat, sudah sangat malam bagi siswi SD. Ibu sudah menyuruhku untuk tidur, ia bilang ia yang akan mencarikan topiku yang entah dimana. Aku agak pesimis, jika aku saja yang mencarinya dari siang, belum juga menemukan, bagaimana dengan ibu yang mencari larut malam begini??
ya sudahlah, gimana besok aja.. "pikirku dalam hati menuju tempat tidur "
Esoknya, dihari senin pagi, "fera...:!! topi merah berlogo "Tut wuri handayaani" itu terpampang cantik di meja belajarku. "hhhoooorrrrreeee.... aku bisa pergi sekolah dengan tenang!!" sorakku dalam hati.
entah dimana ibu menemukannya, apakah ibu begadang atau bagaimana, entahlah. Aku pun tak bertanya banyak. karena ibu sedang sibuk mempersiapkan sarapan. Hal itu sudah menjadi hal biasa baagi ibu, menemukan barangku yang hilang, seperti kaos kaki, sabuk, bahkan kancing seragamku yang copot.
Langganan:
Postingan (Atom)